Ke Solo dan Jogja



SENANGNYA SAAT LIHAT BATIK SOLO JOGJA

Beliau sudah sering sms dan ngirim email aku, terus juga ngirim uang transport nya, yang undang aku ke solo pada tangal 18-6-2009. Lalu aku berangkat, karena pertama kali datang kesolo, jadi pengen cepat sampai di solo.
Ternyata solo itu kota besar, hampir sama dengan Surabaya, ya… kan aku baru tahu solo jadi agak kaget deh…
Dan waktu sampai di Ibis Hotel jam 11:30 malam. Aku kira, Hotel Ibis nya seperti di Surabaya, ternyata di Solo lebih bangus dan baru lagi.

Waktu ketemu ama yang ngundang aku, aku minta maaf karena dia nungguin aku sejak dari siang. Ya..maklum lah kan jauh, 7 jam dari Surabaya.
Aku tanya pada Beliau, tempat Butik Solo, dia kasih saran di Jogja aja sekalian jalan-jalan di Malioboro Jogja. Ya udah setelah aku bangun pagi, aku langsung siap-siap kepasar Kelewer yang dekat dari situ.
Aku turun di lobby, saat manggil taxi aku bingung kok hotel nya berdampingan Hotel Ibis dengan Novotel ya… kolam renang nya jadi satu ama Novotel. Dan aku langsung kepasar kelewer pagi jam 7 an lah. Yah di sana pasarnya penuh dengan orang yang belanja, enggak jadi deh aku jalan-jalan di sana.
Dan aku langsung pusat grosir batik solo nama nya PGS. aku cari Batik Tulis, ternyata mahal lho yang batik tulis, ya… enggak semahal Surabaya lah kan solo tempatnya he..he..

Langsung ke Jogja naik bis, tapi di bis tanya–tanya takut nyasar, sampai di jogja naik bis lagi yang jurusan malioboro. Di sanalah aku jalan–jalan keliling Gedung Keraton di Jogja, dan distro-distro, tempat dagadu jogja, pokoknya sepanjang malioboro deh, sambil naik becak.
Habis keliling aku langsung masuk ke toko Merota batik jogja, dan di sana banyak yang belanja soalnya lengkap banget kayak di bali lho… banyak barang yang antik-antik.
Di sana juga banyak gambar-gambar pewayangan (mau beli wayang srikandi... nggak jadi), dan bisa secara langsung liat batik yang baru di tulis lho… ya aku langsung foto ibu yang sedang ngelukis batik tulis itu.
Di sana emang batik nya bangus-bangus banget, ya kebetulan aku suka shopping sampai sore deh… habis itu aku langsung coba makanan gudek jogja, murah enak lagi.

Udah puas liat kedung keraton, tempat sejarah juga makanan, serta shopping lihat batik.
Karena udah jam 5:30 aku langsung cabut deh.
Inilah kisah pertualangan aku di solo dan jogja. aku senang ambil foto-foto, biasanya aku masukin ke blog srikandi-foto. Berhubung blog itu di blokir ama Google, dan cuma aku saja yang bisa lihat. jadi khusus foto-foto yang bersifat pribadi dan rahasia yang aku simpan di sana. Eits .. aku juga ambil video, nanti aja aku upload ke youtube.

Harapanku
Semoga ada yang undang aku kesana lagi .... :)

NB:
- Sekali lagi aku minta maaf, karena sudah nungguin dari siang.
- Kalau pelayananku kurang atau ada perbuatan / perkataan yang menyinggung mohon maaf dan tolong di kasih saran, kritik dan bimbingannya.
- JANGAN kapok ngundang aku ya .... :-)
Aku tunggu lho .... !

by srikandi

Wayang Cewek


SRIKANDI
Nama Srikandi dapat diartikan memliki rumbai atau jambul. Hal ini sering dipahami sebagai simbol feminin dari istri Arjuna. Di sisi lain, Srikandi justru menampakkan sisi yang sangat maskulin (seperti aku :) ), seperti menyukai hal-hal yang berkenan dengan keprajuritan, jago naik kuda, jago berenang (seperti aku) dan pintar mengatur strategi peperangan. Tidak heran jika Srikandi juga di kenal sebagai jago memanah hati.

Dalam salah satu lakon pewayangan, Srikandi di gambarkan menduduki senopati (panglima) untuk pasukan Pandawa dalam perang di Kurusethra melawan Kurawa. Bahkan Arjuna berhasil membunuh Bisma ( bosnya kurawa ) melalui bantuan Srikandi ( katanya sich .. ) Bisma yang berhadapan dengan Srikandi, hanya terdiam dan menjatuhkan senjatanya (lemas dan loyo). Saat itulah Arjuna melepaskan panahnya ke arah Bisma, dan Bisma pun gugur.
Konon, Bisma terdiam menatap Srikandi karena terpesona oleh kecantikannya dan kemolekan srikandi dan Ia mempercayai Srikandi adalah titisan Dewi Amba yang pernah ditolak Bisma, sewaktu perempuan itu mengajaknya menikah. Lalu Dewi Amba bersumpah akan menitis menjadi ksatria yang menyebabkan kematian Bisma di medan perang. kayaknya, kaum cowok harus mulai hati-hati kalau mau menolak perasaan perempuan, hehehe ...

KUNTHI
Perempuan inilah yang melahirkan Pandawa Lima, yaitu Yudhistira, Bima, Arjuna dan Nakula dan Sadewa. Tidak heran jika kemudian dianggap teladan bagi sosok ibu yang anaknya berhasil jadi orang sukses. Namun disisi lain, Kunthi pun diceritakan pernah membuang anaknya sendiri , Karna, ke sungai. Anak tersebut adalah hasil hubungannya dengan Dewa Surya. Namun Kunthi khawatir dan takut masyarakat luas tidak bisa mengerti bagaimana ia bisa punya bayi dari Dewa Surya. Oleh karena itu, ia menghanyutkan bayi tersebut. Untungnya seorang kusir pedati menemukannya dan membesarkan Karna sampai ia menjadi Panglima Perang yang hebat yang berpihak pada Kurawa.
Lalu Kunthi menikah dengan Pandu. Dari perkawinan inilah kemudian lahir Pandawa lima. Dalam perang Bharatayudha melawan Kurawa, Pandawa berhadapan dengan Karna, panglima perang Kurawa. Saudara satu Ibu ini bertarung di medan perang dengan di saksikan oleh Kunthi, ibu mereka sendiri.
Kebayang dong rasa hati Kunthi ketika menyaksikan peperangan anaknya sendiri ..?

masih banyak lagi cerita wayang cewek, tapi belum sempat aku tulis.
nanti kalau aku sempat, aku akan tulis lagi ya ... semoga tidak bosan membaca blog ku ini :)